Minggu, 22 April 2018

RESENSI DAN RINGKASAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Membaca adalah suatu kegiatan yang mendatangkan banyak manfaatnya. Sangat beruntung sekali orang yang gemar membaca. Diantaranya  ialah membaca sebuah buku. Mereka yang suka membaca buku akan memperoeh banyak informasi, sehingga akan menambahkan pengetahuan dan wawasannya yang luas. Informasi tentangbuku tersebut dipaparkan melalui media masa maupun di media elektronik. Seperti didalam majalah, surat kabar dan sebagainya yang berupa artikel resensi yang berisikan sejumlah informasi baru tentang sebuah buku.
Melauli resensi, masyarakat atau pembaca dapat memperoleh informasi, keunggulan dan kelemahan yang terdapat didalam buku tersebut. Didalamnya terdapat berbagai ulasan buku dari berbagai sudut pandang. Didalam makalah ini akan membahas tentang “Ringkasan dan Resensi”.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Ringkasan dan Resensi ?
2.      Apa tujuan Ringkasan dan Resensi ?
3.      Bagaimana membuat Ringkasan dan Resensi berdasarkan syarat-syaratnya?
4.      Apa saja sistematika dalam membuat Ringkasan dan Resensi ?

1.3    Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui apa itu Ringkasan dan Resensi.
2.    Mengetahui tujuan Ringkasan dan Resensi.
3.    Mengetahui syarat-syarat membuat Ringkasan dan Resensi.
4.    Mengetahui sistematika dalam membuat Ringkasan dan Resensi.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Resensi dan Ringkasan
Resensi menurut para ahli :
1.      E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 235).
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.
2.      Wijayanti (2013:178).
      Resensi adalah tulisan dalam bentuk sederhana dengan mengungkapkan kembali isi secara ringkas, mengulas, serta memberikan penilaian atas tulisan. Sedangkan,
            Ringkasan menurut para ahli :
1.      E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 235).
sebuah ringkasan adalah sebuah karangan yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele
2.      Wijayanti (2013:172).
     Ringkasan (precis) merupakan cara yang efektif untuk menyajikan suatu tulisan yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. Kata precis sebenarnya berarti memotong atau memangkas.



2.2  Tujuan Resensi dan Ringkasan
Menurut  E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 236) Tujuan meresensi buku bermacam-macam.
1.      penulis resensi ingin menjembatani keinginan atau selera penulis kepada pembacanya.
2.      penulis resensi ingin menyampaikan informasi kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya yang diresensikan itu layak mendapat sambutan masyarakat atau tidak.
3.      Penulis resensi berupaya memotivasi pembacanya untuk membaca buku tersebut secara langsung.
4.      Penulis resensi dapat pula mengkritik, mengoreksi, atau memperlihatkan kualitas buku, baik kelebihan maupun kekurangannya.
5.      Penulis resensi mengharapkan memperoleh honorarium atau imbalan dari media cetak yang memuat resensinya, baik majalah maupun surat kabar.
Menurut  E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 232) Tujuan membuat ringkasan :
Seorang siswa diserahi oleh guru sebuah cerita rakyat atau cerita kepahlawanan untuk dibaca oleh siswa tersebut. Dari bacaan itu diharapkan siswa tersebut dapat memahami isinya. Siswa diminta untuk menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri tentang isi cerita rakyat itu. Karena isi cerita aslinya itu memiliki alur lurus yang mudah diikuti, siswa dengan mudah menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri sesuai dengan alur cerita asli. Hasil penceritaan kembali oleh siswa tersebut merupakan suatu ringkasan . dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ringkasan cerita dapat dijadikan ukuran bagi guru untuk melihat seberapa jauh siswa dapat memahami cerita kepahlawanan yang dibacanya. Seorang siswa yang tidak memahami cerita yang dibacanya dengan baik, dia tentu tidak dapat menceritakan kembali apa yang dibacanya. Tentu, dia tidak dapat menulis ringkasan cerita itu.
Sebuah ringkasan dibuat atas kerja menyingkat atau memendekkan sebuah karangan yang panjang. Dia harus mampu memilah-milah mana gagasan yang utama dan mana gagasan yang bawahan. Ringkasan dibuat untuk membantu pembaca buku memahami buku yang panajang itu. Ringkasan membantu pembaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu singkat dengan cara menghemat waktu.
2.3  Syarat-syarat membuat Resensi dan Ringkasan
Syarat membuat resensi :
            Menurut Wijayanti (2013:179). Syarat – syarat membuat resensi yaitu :
1.      Fisik buku
Bagian fisik buku meliputi judul, penulis/editor, penerjemah ( jika buku terjemahan), penerbit, tebal buku (bagian awal dan bagian inti). Bagian ini ditentukan pada bagian awal.
2.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3.      Isi buku.
Ulasan isi buku mencakup :
1)      Tujuan penulisan buku, yang umumnya diantumkan pada bagian pendahuluan.
2)      Isi buku secara umum yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.
3)      Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan, kebermanfaatan, keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian, kelangkaan, dan sebagainya; dapat pula membandingkan buku yang diresensikan dengan buku lain baik yang ditulis oleh penulis yang sama maupaun berbeda.
4.      Bahasa dalam resensi hendaklah bahasa yang denotatif karena ingin menyajikan fakta secara ilmiah dan objektif. Resensi harus menerapkan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan, pilihan dan bentukan kata yang tepat, kalimat yang efektif, dan paragraf yang padu dengan penalaran yang logis. Lain halnya karangan fiksi, cerita fiksi lebih mengandalkan konotasi. Dengan kata tersebut, penulis dapat leluasa mambangkitkan imajinasi pembacanya. (Arifin, 2010:238)
5.      Organisasi
Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara penataan ide buku. Organisasi dapat diulas dari segi kepaduan, urutan, keruntutan, kelogisan, dan kesistematisan.
6.      Metode dan pendekatan
Penyajian materi yang sistematis dengan metode yang mudah dipahami. Misalnya, urutan penyajian konsep, kasus, aplikasi, kreativitas, dan evaluasi merupakan cara ( metode) yang mudah dipahami sehingga menambah daya tarik pembacanya. Selain itu, akan memberi daya tarik jika pendekatan penulisannya jelas dan mudah dipahami, misalnya, buku ini (Bahasa Indonesia; Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi) menggunakan pendekatan berbasis kompetensi dan pendekatan taksonomi Bloom : kognitif, psikomotorif, dan Afektif (Widjono, 2011:301).
Syarat membuat ringkasan :
Menurut Wijayanti (2013:172),beberapa syarat yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Peringkas membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum, maksud, sudut pandang penulis asli. Untuk ini, judul dan daftar isi tulisan dapat dijadikan pegangan.
2.      Peringkas mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau menggarisbawahinya. Fungsi pencatat ini adalah untuk memudahkan peringkas meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Jika masih ada gagasan yang tidak penting, gagasan tersebut dapat dihilangkan. Selain itu, catatan ini berfungsi menjadi dasar bagi proses reproduksi naskah selanjutnya.
3.      Peringkas memproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan secara singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah kedua diatas. Dalam proses ini digunakan kalimat-kalimat sendiri, rangkai gagasan itu kedalam tulisan tanpa menghilangkan kekhasan penulis asli.
4.      selain ketiga ketentuan diatas, ada ketentuan tambahan yang masih diperlukan pada waktu menyusun ringkasan :
1)      gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk.
2)      ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata ; gagasan semua kalimat harus dicermati. Ada kalimat bahkan alenia yang dapat diabaikan.
3)      Jika perlu, semua keterangan atau kata sifat dibuang. Jika akan dipertahankan, gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.
4)      Pertahankan susunan gagasan asli serta ringkaslah gagasan itu sesuai dengan urutan tulisan asli. Jangan memasukkan gagasan, komentar, dan interpretasi peringkas kedalam ringkasan.
5)      Buanglah contoh dan penjelasan rinci, dan ubahlah dialog menjadi dialog tidak langsung, tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis asli.

2.4  Sistematika Resensi dan Ringkasan
Menurut  E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai ( 2008: 238), Pada dasarnya, sistematika resensi adalah sebagai berikut.
1.      Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi.
2.      Sebutkan nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab, dan jumlah halaman.
3.      Kemukakan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya yang diresensi.
4.      Jelaskan kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan kelemahannya, serta perbedaanya dengan karya sejenis yang sudah ada.
5.      Sampaikan pendapat dan simpulan penulis resensi secara pribadi.
6.      Tuliskan identitas si penulis resensi.
Sedangkan  agar dapat membuat sebuah ringkasan yang baik, kita harus mengikuti langkah-langkah (sistematika) berikut ini :
1.      Membaca naskah atau teks asli beberapa kali.
2.      Mencatat gagasan utama penulis. Dalam artikel, harus dicatat kalimat topik pada setiap paragraf.
3.      Membuang paragraf yang berisi contoh, deskripsi, atau kutipan.
4.      Membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah kalimat.
5.      Mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung.
6.      Sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal.
7.      Menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan penulis asli.


2.5  Contoh Resensi dan Ringkasan
Contoh Resensi
Judul               : E-Commerce Kiat dan Strategis Bisnis di Dunia Maya
Penulis             : Richardus Eko Indrajit
Penerbit           : PT. Elexmedia Komputindo Kelompok Gramedia
Tahun Terbit : 2001                                       
Tebal               : XV + 156
E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis  mencoba untuk menjembatani berbagi konsep dasar e-Commerce di dunia maya. Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lazim disebut dunia maya. Disini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berhubungan dengan individu lain tanpa ada batasan apapun. Hal ini berarti globalisasi sudah terlaksana juga didunia maya, yang menghubungkan seluruh masyarakat digital atau mereka yang kerap menggunakan internet dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis dan perdagangan merupakan sektor yang paling cepat tumbuh. Perdagangan di dunia maya dengan memanfaatkan perangkat telekomunikasi yang kerap diistilahkan E-Commerce (electronic commerce) merupakan mekanisme bisnis tersendiri yang masih seumur jagung tetapi sangat menjanjikan! Ada kemungkinan juga E- Commerce dapat dipakai oleh instusi pendidikan yang menerapkan sistem jarak jauh. Sistem ini dapat dimanfaatkan untuk menjual produk yang dihasilkan disamping ajang promosi seluas-luasnya tanpa adanya proteksi dari pemerintah atau pihak lain yang mengatur mekanisme jual-beli.
Pada bagian awal, buku ini membahas mekanisme E-Commerce dalam dunia bisnis yang meliputi tipe aplikasi, kerangka sistem, transisi, siklus pengembangan, dan karakteristik ekonomi digital E- Commerce. Pada tahap ini ditekankan perlunya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti pemasok, pendistribusian, vendor teknologi informasi, dan pihak asuransi, yang membangun sistem E- Commerce bersama perusahaan terkait. Prinsip “don’t run before you walk” merupaka pedoman pemikiran yang digunakan dalam mengimplentasikan teknologi informasi ini.
Fenomena berdagang di dunia maya memerlukan kesadaran akan perlunya para praktisi bisnis dan manajemen untuk mengerti perubahan paradigma berbisnis yang mendasar.
Bila pemahaman akan bussines rules sudah dikuasai barulah elemen process layak dipelajari yang menyangkut aktivitas dan kegiatan operasional dalam upaya mentransformasikan bahan mentah yang ada menjadi produk atau jasa yang siap dikonsumsi oleh para pelanggan. Dengan memadukan kedua elemen tersebut dengan elemen teknologi, maka terbentuklah aktivitas operasional. Semua ide dan strategi bisnis di dunia maya akan sia-sia bila tidak didukung oleh infrastruktur teknologi informasi yang memadai.
Pada bagian lain dari buku ini juga diketengahkan sistem keamanan data. Pengiriman data melalui media transmisi (darat, laut, dan udara) mudah ‘dicuri’ oleh yang tidak berhak. Data mentah yang dikirim dari satu komputer ke komputer lain rawan terhadap interfensi pihak ketiga. Melakukan penyandian perlu dilakukan dengan istilah encryption, pengkodean data mentah menjadi data samaran dengan teknik pemetaan tertentu dan deskripsi proses pemetaan kembali data samaran menjadi data asli. Banyak teknik baru dalam rangka pengamanan data sekaligus alternatif untuk melakukan komunikasi secara lebih cepat sekaligus aman. Penulis buku ini juga memberikan langkah sukses bisnis E- Commerce yang meliputi efisien waktu, penghargaan kepada konsumen, pelayanan dan spesifik. Secara mikro kunci keberhasilan bisnis dengan E- Commerce ini terletak pada seberapa tinggi kualitas kemampuan perusahaan dalam melakukan kovergensi terhadap tiga aspek utama, yaitu commputing, communication, dan contente. Pada saat perdagangan bebas telah diimplementasikan, batas-batas negara, kelompok masyarakat pengguna tidak relevan lagi.
Buku ini ditulis oleh seorang oleh seorang dosen dengan latar belakang pendidikan beragam : administrasi bisnis dan ilmu komputer. Penulis menjelaskan secara mudah dan sederhana erbagai kecerdasan E- Commerce dalam dunia maya ditambah intisari permasalahan penting dan mendasar difenomena E- commerce. Buku ini sangan baik digunakan sebagai referensi awam maupun mahasiswa yang ingin mendalami ilmu secara lebih mendalam. Penyajiannya sangat menarik dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah dimengerti. Di samping itu, berbagai strategi dan kiat yang dipaparkan dapat diterapkan dalam pengambilan putusan strategis maupun taktis oleh para praktisi managemen.
Benar-benar pantas untuk dibaca.
( Pangaribuan, 2005 )
Contoh membuat Ringkasan
Pentingnya Belajar tentang Keuangan Sejak Kecil
Pada hari itu, para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan. Mereka belajar keuangan melalui sebuah program khusus tentang keuangan. Dalam program tersebut, para siswa belajar dasar-dasar pengetahuan tentang keuangan, terutama mengenal uang dan perbankan.
Program ini memberikan kegiatan yang menarik, karena para siswa tidak belajar seperti biasanya. Mereka belajar melalui sebuah permainan. Para siswa melakukan dua macam permainan, yaitu permainan komputer berjudul “Ayo Menabung” dan permainan monopoli. Selain bermain, permainan dengan menggunakan komputer ini juga memberikan pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan uang palsu. Selain itu dikenalkan juga tata cara menabung di bank, mengenal petugas di bank, dan cara menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Penyelenggara acara ini berharap, program ini dapat membantu para guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang dunia keuangan dan perbankan. Bahkan di dalam permainan komputer dan monopoli, diharapkan siswa dapat mengembangkan nilai-nilai kerja sama, peduli terhadap sesama dan saling menolong tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Selain itu, program ini pun diharapkan dapat membantu siswa untuk mengenal nilai uang dan mampu menggunakannya secara bijak dan hidup hemat.
(Sumber: New Berani Edisi Desember 2013)
Kalimat Utama :
Paragraf 1 : Para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan.
Paragraf 2 : Mereka belajar melalui permainan.
Parageaf 3 : Program ini bertujuan membantu para guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang dunia keuangan dan perbankan.
Para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan. Mereka belajar melalui permainan komputer berjudul "Ayo Menabung" dan Monopoli. Selain itu juga diberikan pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan uang palsu, tata cara menabung di bank, dan cara menggunakan ATM. Program ini bertujuan membantu para guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang dunia keuangan dan perbankan.
Dengan menentukan kalimat utama pada masing-masing paragraf, akan dapat menemukan ide pokok setiap paragraf pada sebuah bacaan. Membuat ringkasan dengan menggunakan kalimat utama akan membantumu memahami isi bacaan tanpa kehilangan inti dari bacaan tersebut.














BAB III
PENUTUP
2.6  KESIMPULAN
      Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan. Bahwa ringkasan adalah sebuah karangan yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi dan keterangan yang bertele-tele. Sedangkan untuk meresensi buku khususnya membaca dan menulis sebuah resensi dapat mendatangkan banyak manfaatnya dan memperoleh informasi baru terhadap sebuah buku maupun karya-karya resensi lainnya. Sehingga akan menambahkan pengetahuan dan wawasan yang luas kepada kita. Dengan artian Resensi ialah suatu tulisan atau ulasan yang mengenai nilai hasil karya seseorang. Resensi dapat dilakukan pada hasil karya-karya lainnya seperti karya seni, film, maupun drama, yang dipaparkan melalui media massa maupun media elektronik. Menulis Resensi berarti menulis tentang kelebihan dan kekurangan serta sejumlah informasi tentang sebuah buku. Karena didalam Resensi biasanya menginformasikan tentang keunggulan dan kelemahan sebuah buku yang di Resensi.
2.7  SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masaih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah dimasa yang akan datang.


DAFTAR RUJUKAN

Arifin, E Zaenal. dan S. Amran Tasai.2008.Cermat Berbahsa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi ( SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRI
BADIAN (MPK)).Jakarta: Akademika Pressindo.

Hs, Widjono.2011.Bahasa indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia : Penulisan dan Penyajian
Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.

Bagus, Agung.contoh Resensi dan Ringkasan.http://contoh Resensi dan Ring
kasan.com. Diakses pada tanggal 6 November 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar