Minggu, 25 Maret 2018

PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LatarBelakang
Pembelajaranadalahsuatuaktivitasatausuatu proses mebgajardanbelajar. Aktivitasinimerupakan proses komunikasiduaarah, antarapihak guru danpesertadidik. Undangundang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikannasionalmenyatakan: “Pembelajaranadalah proses interaksipesertadidikdenganpendidikdansumberbelajarpadasuatulingkunganbelajar”.
Setiap teori belajar  mempunyai prinsip – prinsip belajar - mengajar sendiri, yang mungkin menggunakan teori yang  sama atau berbeda dengan teori yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar di kelas, guru umumnya tidak meggunakan satu pendekatan ataupun metode mengajar, tetapi menggunakan beberapa metode, tetapi menggunakan beberapa metode.
            Ada beberapa prinsip pengajaran yang secara relatif digunakan secara umum di antaranya adalah prinsip : Aktifitas, motivasi, individualitas, lingkungan, konsentrasi, kebebasan, peragaan, kerjasama dan persaingan, apersepsi, korelasi, efiesiensi dan efektivitas, globalisasi, permainan dan hiburan.

1.2    RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas, yaitu:
a.    Apaitu pengajaran?
b.     Apa saja prinsip-prinsip pengajaran?
1.3  TujuanPenulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
a.    Agar kita mengetahui apa itu pengajaran.
b.    Agar kita mengetahui apa saja prinsip-prinsip pengajaran.



1.4  MetodePenulisan
Penulisanmakalahinimenggunakanmetodeperpustakaan.
1.5  SistematikaPenulisan
Sistematikapenulisanmakalahiniadalah:
1.        Pengertianpengajaran
2.        Prinsip-prinsip pengajaran
a.    Prinsip aktivitas
b.    Prinsip motivasi
c.    Prinsip individualitas
d.   Prinsip lingkungan
e.    Prinsip konsentrasi
f.     Prinsip kebebasan
g.    Prinsip peragaan
h.    Prinsip kerjasama dan persaingan
i.      Prinsip apersepsi
j.      Prinsip korelasi
k.    Prinsip efisiensi dan efektivitas
l.      Prinsip globalisasi
m.  Permainan dan hiburan






                                                   

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Pengajaran
            Pengajaran bermaksud tempoh waktu berstruktur di mana pembelajaran dirancang terjadi. Ia melibatkan seorang atau lebih pelajar diajar oleh seorang guru.Pengajaran juga bermaksud sesuatu yang dapat diambil sebagai iktibar, hikmah, atau pengajaran berguna.
            Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu : aktivitas mengajar dan aktivitas belajar.Aktivitas mengajar menyangkut peran seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Jalinan komunikasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktivitas/ proses pengajaran itu akan berjalan dengan baik.
Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yaitu pendidik, dan peserta didik. Pendidik sebagai yang mengendalikan, memimpin, dan mengarahkan events pengajaran (guru sebagai subjek/ pelaku peranan pertama yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan inisiatif pengajaran). Peserta didik sebagai yang terlibat langsung, sehingga dituntut keaktifanya dalam proses pengajaran.
Pengajaran yang hanya ditandai oleh keaktifan guru sedangkan peserta didik hanya pasif, pada hakikatnya disebut mengajar. Demikian juga bila pengajaran, dimana peserta didik yang aktif tanpa melibatkan guru untuk mengelolah secara baik dan terarah, maka disebut belajar.
Prinsip-prinsip pengajaran sangat berkaitan dengan segala komponen pengajaran (menyangkut bagaimana peranan guru dalam pengajaran, apa, mengapa, dan bagaimana supaya peserta didk dapat terlibat aktif dalam pengajaran.



2.2  Prinsip-prinsip Pengajaran
            Prinsip-prinsip pengajaran, yaitu:
a.    Prinsip aktivitas
Thomas M. Risk dalam bukunya Principle and Practices of Theaching (1958) halaman 7 mengemukakan tentang belajar mengajar bahwa “Teaching is the guidance of learning experiences” (mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar). Pengalaman itu diperoleh jika peserta didik itu dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkunanya. Dengan demikian, belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik fisik maupun psikis.
Sedangkan Paul B. Diedrich dalam penyelidikanya menyimpulkan terdapat 177 macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain sebagai berikut :
1.     Visual activities, membaca, memperhatikan : gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2.     Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
3.      Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik pidato, dan sebagainya
4.     Writing activities, menulis : cerita, karangan, laporan, teks, menyalin, dan sebagainya
5.     Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
6.     Motor activities, melakukan percobaan, model, mereparasi, berkebun, bermaian, dan sebagainya
7.     Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mlihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
8.     Emotional activities, meneruh minat, merasa, gembira, berani, tenang, dan sebagainya.
Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan psikologi bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat, dan sebagainya).
b.    Prinsip Motivasi
Walker (1967) dalam bukunya Conditioning and Instrumental Learning mengatakan : “Perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bila individu mempunyai motivasi untuk melakukanya”. Sedangkan menurut Prof. S. Nasution bahwa motivasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga ia mau melakukan apa yang dapat dilakukanya. Jadi motivasi memiliki peranan penting, baik motivasi dari dalam diri atau dari luar.
c.    Prinsip Individualitas
Al-Ghazali mengatakan bahwa kewajiban pertama dan utama bagi guru adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahaminya, sebab suatu bidang studi yang sukar akan berakibat kericuhan mental/akal dan peserta didik akan menjauhi dan tidak memperhatikan. Jadi, tingkat penangkapan-pemahaman berdasarkan perbedaan kemampuan masing-masing individu. Individualistis ini dalam kontek pengajaran adalah disebabkan hal-hal berikut :
1.        Setiap individu memiliki sifat-sifat, bakat, dan kemampuan yang berbeda
2.        Setiapindividumempunyai cara belajarmenurutcaranyasendir
3.        Setiapindividumempunyailatarbelakangkeluarga yang berbeda-beda
4.        Setiapindividumembutuhkanbimbingankhususdalammenerimapelajaran yang diajarkangurusesuaiperbedaan individual.
5.        Setiap individu mempunyai irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda
d.   Prinsip Lingkungan



e.    Prinsip Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan secara penuh terhadap sesuatu yang sedang dikerjakan atau berlangsungnya suatu peristiwa. Konsentrasi sangat penting dalam segala aktivitas, terutama aktivitas belajar mengajar.   
f.     Prinsip Kebebasan
Prinsip kebebasan dalam pengajaran yang dimaksud adalah kebebasan yang demokratis, yaitu kebebasan yang diberikan kepada peserta didik dalam aturan dan disiplin tertentu. Dan disiplin merupakan suatu dimensi kebebasan dalam proses penciptaan situasi pengajaran.
Rosella Linski, dalam bukunya The Learning Process (1977) halaman 31, kebebasan mengandung tiga dimensi, yaitu :
1.        Self directedness, menyarankan pembuatan keputusan-keputusan tentang tindakan-tindakan individual didasarkan pada ukuran kebajikan.
2.        Self discipline, yang harus dating dari dalam diri individu itu sendiri.
3.         Self Control, harusdatangdalamdirisendirisitem control dapatberkembang.

g.        Prinsip Peragaan
Alat indera merupakan pintu gerbang pengetahuan. Peragaan adalah menggunakan alat indera untuk mengamati, meneliti, dan memahami sesuatu. Pemahaman yang mendalam akan lahir dari analisa yang komprehensif sehingga menghasilkan gambaran yang lengkap tentang sesuatu.
Agar siswa dapat mengingat, menceritakan, dan melaksanakan suatu pelajaran yang pernah diamati, diterima, atau dialami di kelas, maka perlu didukung dengan peragaan-peragaan (media pengajaran) yang bisa mengkonkritkan yang abstrak
h.        Prinsip Kerjasama dan Persaingan
Kerjasama dan persaingan adalah dua hal berbeda. Namun dalam dunia pendidikan (prinsip pengajaran) keduanya bisa bernilai positif selama dikelola dengan baik. Persaingan yang dimaksud bukan persaingan untuk saling menjatuhkan dan yang lain direndahkan, tetapi persaingan yang dimaksud adalah persaingan dalam kelompok belajar agar mencapai hasil yang lebih tinggi tanpa menjatuhkan orang atau siswa lain.
i.          Prinsip Apersepsi (suatu penafsiran bukan pikiran, yaitu menyatupadukan dan mengasimilasi sesuatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimiliki).
Apersepsi berasal dari kata ”Apperception” berarti menyatupadukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki. Atau kesadaran seseorang untuk berasosiasi dengan kesan-kesan lama yang sudah dimiliki dibarengi dengan pengolahan sehingga menjadi kesan yang luas. Kesan yang lama itu disebut bahan apersepsi.
Apersepsi dalam pengajaran adalah menghubungan pelajaran lama dengan pelajaran baru, sebagai batu loncatan sejauh mana anak didik mengusai pelajaran lama sehingga dengan mudah menyerap pelajaran baru.
j.          Prinsip Korelasi(saling berkaitan)
Guru hendaknya juga berusaha menghubungkan bahan pelajaran dari mata pelajaran yang sedang diajarkan/ dipelajari peserta didik dengan bahan pengajaran mata pelajaran yang lain.
Korelasi yaitu menghubungkan pelajaran dengan kehidupan anak atau dengan pelajaran lain sehingga pelajaran itu bermakna baginya. Korelasi akan melahirkan asosiasi dan apersepsi sehingga dapat membangkitkan minat siswa pada pelajaran yang disampaikan.
k.        Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Prinsip efisiensi dan efektifitas maksudnya adalah bagaimana guru menyajikan pelajaran tepat waktu, cermat, dan optimal. Alokasi waktu yang telah dirancang tidak sia-sia begitu saja, seperti terlalu banyak bergurau, memberi nasehat, dan sebagainya. Jadi semua aspek pengajaran (guru dan peserta didik) menyadari bahwa pengajaran yang ada dalam kurikulum mempunyai manfaat bagi siswa pada masa mendatang.
l.          Prinsip Globalisasi, bahwa keseluruhan adalah titik awal pengajaran
Prinsip global atau integritas adalah keseluruhan yang menjadi titik awal pengajaran. Memulai materi pelajaran dari umum ke yang khusus. Dari pengenalan sistem kepada elemen-elemen sistem. Pendapat ini terkenal dengan Psikologi Gestalt bahwa totalitas lebih memberikan sumbangan berharga dalam pengajaran.
m.      Permainan dan Hiburan
Setiap individu atau peserta didik sangat membutuhkan permainan dan hiburan apalagi setelah terjadi proses belajar mengajar. Bila selama dalam kelas siswa diliputi suasana hening, sepi, dan serius, akan membuat peserta didik cepat lelah, bosan, butuh istirahat, rekreasi, dan semacamnya. Maka guru disarankan agar memberikan kesempatan kepada anak didik bermain, menghibur diri, bergerak, berlari-lari, dan sejenisnya untuk mengendorkan otaknya.











BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1.        Pengajaranbermaksudtempohwaktuberstruktur di manapembelajarandirancangterjadi
2.        Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yaitu pendidik, dan peserta didik. Pendidik sebagai yang mengendalikan, memimpin, dan mengarahkan events pengajaran (guru sebagai subjek/ pelaku peranan pertama yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan inisiatif pengajaran)
3.        Prinsip-prinsip pengajaran, yaitu:
a.     Prinsip aktivitas
b.    Prinsip motivasi
c.     Prinsip individualitas
d.    Prinsip lingkungan
e.     Prinsip konsentrasi
f.     Prinsip kebebasan
g.    Prnsip peragaan
h.    Prinsip kerjasama dan persangan
i.      Prinsip apersepsi
j.      Prinsip korelasi
k.    Prinsip efisiensi dan efektivitas
l.      Prinsip globalisasi
m.  Permainan dan hiburan
3.2  Saran
Setelahmembacamakalahkaryatulisilmiahinidiharapkanparapembaca agar dapatmemahamiapa itu pengajaran dan apa saja prinsip-prinsip pengajaran. Selainitudiharapkanpembacadapat  menerapkanilmu yang didapatdalammakalahinidalampenulisankaryailmiahataupunsejenisnya. 



DAFTAR PUSTAKA


Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009)
https://ms.wikipedia.org/wiki/Pengajaran (diakses pada hari jumat tanggal 04 Agustus 2017, pukul 15.00)
http://4hmadsubhan.blogspot.co.id/2013/03/prinsip-prinsip-pengajaran.html (diakses pada hari jumat tanggal 04 Agustus 2017, pukul 15.00)


1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site - Play Slots, Roulette, Baccarat
    Lucky Club Casino Review 2021 – Online Slots, Roulette, luckyclub.live Baccarat and Blackjack Available for Real This site offers various casino games and live dealer games for

    BalasHapus